Tuesday, February 21, 2006

Buktikan dulu cintamu padaku

Pakai apa? Dengan memberikan cintamu seutuhnya padaku. Caranya? Kamu bersedia melakukan hubungan badan denganku. Kalau tidak mau kenapa? Artinya, kamu tidak cinta padaku. GOMBAL.

Cinta tidak bisa begitu saja dihubungkan dengan hubungan badan. Kalau begitu, berhubungan badan saja dengan banyak orang, kan artinya menyebarkan cinta ke mana-mana.

Biasanya yang mengucapkan seperti itu memang kaum lelaki dan yang menjadi korban adalah pihak wanita. Setelah bersedia melakukan hubungan badan, lantas ditinggalkan begitu saja. Alasannya, kalau kamu bersedia main denganku, pasti kamu juga sudah pernah main dengan orang lain.

Hubungan seks memang salah satu bentuk pengungkapan rasa cinta, tapi rasa cinta tidak bisa dibuktikan dengan hubungan seks. Kalau begitu, para penjaja seks adalah orang yang paling penuh dengan rasa cinta dong.

Rasa cinta yang tulus sesungguhnya terbukti bila terjalin saling pengertian dan bukan pemaksaan kehendak walaupun secara halus. Hubungan seks seharusnya berlangsung setelah terkaitnya dua hati dalam satu ikatan tali perkawinan yang suci.

Cinta sejati justru terbukti dengan adanya saling pengertian untuk menunda hal yang indah ini untuk saat yang tepat. Pemaksaan kehendak dengan berbagai alasan hanya menghancurkan seks sebagai sesuatu yang indah dan menjadikannya sekedar pemuas nafsu belaka.

?Ah, sebentar lagi kita juga akan menikah, masa kamu enggak percaya sih. Lagian juga kita kan sudah saling mencinta. Nanti atau sekarang kan sama saja?.

Bodo amat. Bila pacar kamu mengajak melakukan hubungan seksual dengan alasan apapun, tolaklah. Katakan saja, bila kamu ingin membuktikan cintamu padaku, tunggulah sampai di hari pernikahan kita. Akan kuberikan keseluruhan diriku padamu.

Bagaimana kalau dia benar-benar memutuskan ?cinta?nya. Biarin aja, gitu aja kok dipikirin. Itu buktinya bahwa dia memang tidak benar-benar mencintai kamu. Daripada nyesel belakangan, mendingan mengetahui belangnya sekarang. Cari aja yang lain. Dunia tidak selebar daun kelor. Iya kan.

Read More......

Thursday, February 16, 2006

Seks Nonkoital

Seks nonkoital ialah bentuk persetubuhan tanpa disertai oleh penetrasi dari penis. Seks nonkoital berbeda dengan senggama yang melibatkan penetrasi dari penis.

Jenis-jenis seks nonkoital :
Seks nonkoital dapat berupa masturbasi, pijatan erotis, menggosok tubuh, bermain fantasi erotis, atau menggunakan mainan seks.

Masturbasi ? masturbasi bersama melibatkan perangsangan genital satu sama lain. Selain itu, salah satu pasangan juga dapat menonton pasangannya bermasturbasi (merangsang dirinya). Masturbasi dapat dilakukan dengan saling menyentuh, membelai, menggosok, maupun mencium alat kelamin masing-masing. Dan masturbasi dapat dilakukan pada saat kedua pasangan sedang berciuman atau pun berpelukan. Rangsangan dapat diteruskan hingga satu atau keduanya mencapai orgasme. Pasangan yang sudah memiliki pengalaman bermasturbasi dapat memberikan petunjuk dan informasi mengenai teknik-tekniknya. Masturbasi bersama dapat membantu memberikan kepuasan dan kenikmatan seksual serta pelepasan.

Pijatan erotis ? para pasangan dapat menggunakan pijatan tubuh untuk merangsang timbulnya gairah terhadap satu sama lain. Beberapa area tubuh manusia diketahui lebih sensitif dibanding area lainnya. Area yang lebih sensitif ini dikenal sebagai zona erotis. Berbagai area selain genital, yang sensitif secara erotis terhadap sentuhan, misalnya: mulut, telinga, bokong, telapak dan jari tangan, perut, paha bagian dalam, telapak dan jari kaki. Zona erotis ini dapat dirangsang dengan tangan, tubuh atau pun lidah.

Menggosok tubuh ? para pasangan dapat menggosok tubuh mereka satu sama lain, terutama organ seks, untuk memperoleh kenikmatan seksual.

Bermain fantasi erotis ? berbagi fantasi erotis juga dapat memberikan kenikmatan untuk sebuah pasangan.

Mainan seks ? mainan seks, seperti dildo (penis-penisan) dan vibrator dapat dipakai untuk membantu memperoleh kenikmatan seksual. Mainan seks harus selalu tetap dijaga kebersihannya. Mainan seks seharusnya tidak dipinjamkan kepada orang lain karena memungkinkan terjadinya penularan berbagai penyakit infeksi, termasuk penyakit menular seksual. Mainan seks apapun yang dimasukkan ke dalam tubuh seharusnya dilapisi dengan kondom yang baru.

Apakah manfaat dari seks nonkoital ?
Untuk para pasangan heteroseksual, seks nonkoital lebih aman karena melindungi mereka dari kehamilan (karena tidak masuknya sperma ke dalam vagina). Untuk semua orientasi seksual, persetubuhan bentuk ini membantu melindungi mereka dari berbagai penyakit menular seksual, yaitu: trikomoniasis, gonore, klamydia, sifilis, penyakit radang panggul dan AIDS.

Bagaimanapun juga, jika seks oral tanpa perlindungan diikutsertakan dalam seks nonkoital, maka masih terdapat risiko tertular gonore, sifilis, virus herpes simpleks (virus yang menyebabkan herpes genital), virus papilloma manusia (virus yang menyebabkan kutil pada alat kelamin), dan sitomegalovirus. Penting untuk mengetahui bahwa seks nonkoital tanpa seks oral pun masih mengandung risiko tertular virus herpes simplex, sitomegalovirus, virus papilloma manusia, kutu selangkangan dan kurap

Read More......

Sunday, February 12, 2006

Orgasme

Orgasme berarti pelepasan tiba-tiba ketegangan seksual yang terkumpul, yang mengakibatkan kontraksi otot ritmik di daerah pinggul yang menghasilkan sensasi kenikmatan yang tinggi dan diikuti relaksasi yang cepat. Ini biasanya berlangsung untuk beberapa detik. Orgasme juga sebagian merupakan pengalaman psikologis akan kenikmatan dan pembuangan, saat pikiran difokuskan hanya pada pengalaman pribadi. Orgasme kadang-kadang disebut klimaks atau kedatangan.

Dalam riset asli siklus respon seksual manusia, orgasme merupakan tahap yang ketiga dari 4 tahap, terjadi setelah tahap peningkatan dan sebelum fase penyelesaian. Model siklus respon seksual lain yang diterima luas yang dikembangkan oleh Helen Singer Kaplan, MD, PhD. melibatkan hanya 3 tahap: gairah, kesenangan dan orgasme.

Orgasme berbeda dari satu orang ke orang lain dan untuk setiap individu pada waktu yang berbeda. Terkadang orgasme merupakan gelombang sensasi yang meletup-letup dan menakjubkan, sementara lainnya lebih ringan, halus dan tidak terlalu kuat. Perbedaan intensitas orgasme dapat disebabkan faktor fisik, seperti kelelahan dan lamanya waktu sejak orgasme terakhir, sekaligus juga faktor psikososial, termasuk suasana hati, hubungan dengan pasangan, aktivitas, harapan, dan perasaan mengenai pengalaman itu.

Ada beberapa komponen fisiologis dari orgasme. Pertama, orgasme merupakan respon total tubuh, bukan hanya kondisi pinggul. Pola gelombang otak telah menunjukkan perubahan yang nyata selama orgasme, dan otot-otot pada banyak area tubuh yang berbeda berkontraksi selama tahap respon seksual ini. Beberapa orang mengalami kontraksi otot wajah yang tidak disengaja, menghasilkan mimik yang tampak seperti meringis atau ekspresi ketidaknyamanan atau ketidaksenangan, namun ini sebenarnya indikasi dari rangsangan seksual yang tinggi.

Ciri fisik yang paling khas dari orgasme adalah sensasi yang ditimbulkan oleh kontraksi ritmik berkelanjutan dari otot pubokoksigeus. Bersamaan dengan kontraksi dari Spinkter anal (otot cincin yang menyempitkan atau meregangkan mulut dubur), rectum dan perineum, rahim dan lapisan luar ke-3 vagina (landasan orgasmik) untuk wanita, dan pembuluh dan otot ejakulatori di sekitar penis untuk pria, ini menyusun refleks orgasme. Beberapa kontraksi pertama kuat dan dekat satu sama lain, terjadi dalam interval sekitar 0,8 detik. Sementara orgasme berlanjut, kontraksi akan berkurang baik secara intensitas maupun lamanya, dan terjadi pada interval yang lebih jarang.

Walau terdapat perbedaan anatomi antara alat kelamin pria dan wanita, orgasme pada pria dan wanita secara fisiologis dan psikologis, atau subjektif, sangat serupa. Sebenarnya, penelitian telah dilakukan dimana para ‘ahli’ tidak dapat menentukan jenis kelamin dengan pasti saat membaca gambaran orgasme-orgasme yang semua petunjuk anatominya dihilangkan.

Para wanita telah menjelaskan bahwa sensasi orgasme dimulai dengan perasaan tegang, lalu diikuti dengan cepat oleh perasaan nikmat yang biasanya mulai di klitoris dan menyebar ke pinggul. Alat-alat kelamin seringkali digambarkan menjadi hangat, seperti disetrum atau geli, dan sensasi fisik ini biasanya menyebar melalui beberapa bagian dari tubuh. Kebanyakan wanita juga merasakan kontraksi otot di vagina atau pinggul bawah mereka, sering disebut sebagai ‘denyut pinggul’.

Perasaan subyektif orgasme pada pria telah dilukiskan cukup konsisten sebagai diawali dengan sensasi kehangatan atau tekanan mendalam yang berhubungan dengan ‘ejakulasi tak terhindarkan’, tahap dimana ejakulasi tak bisa dihentikan. Itu lalu dirasakan sebagai kontraksi nikmat yang tajam dan kuat, yang melibatkan otot pubokoksigeus, sfinkter anal, rektum, perineum dan kemaluan. Beberapa pria melukiskan bagian ini sebagai sensasi pemompa. Akhirnya, aliran hangat cairan atau sensasi ‘penembakan’ menggambarkan proses sebenarnya aliran semen (cairan sperma) melalui uretra (saluran kencing dalam kemaluan selama ejakulasi). Penting untuk diketahui bahwa orgasme dan ejakulasi bukan merupakan kesatuan di peristiwa yang sama. Walau mereka biasanya terjadi bersamaan, seorang pria dapat mencapai orgasme tanpa berejakulasi.

Perbedaan utama antara fase orgasmik wanita dan pria adalah jauh lebih banyak wanita daripada pria yang memiliki kemampuan fisik untuk mencapai satu atau lebih orgasme tambahan dalam waktu singkat tanpa jatuh di bawah tingkat kenaikan gairah seksual. Mengalami orgasme berulang tergantung pada rangsangan dan minat seksual berkelanjutan. Karena semuanya ini tidak terjadi setiap kali bagi kebanyakan wanita, orgasme berulang tidak terjadi pada setiap hubungan seksual. Di sisi lain, saat berlangsungnya ejakulasi, pria memasuki tahap pemulihan yang disebut periode refraktori (pembelokan/pembubaran). Selama waktu ini, orgasme atau ejakulasi lebih lanjut secara fisik tidak mungkin. Namun, beberapa pria bisa belajar mendapat orgasme tanpa berejakulasi, dengan begitu menjadikannya mungkin untuk mengalami orgasme berulang.

Read More......

Friday, February 3, 2006

BANYAK cara untuk menambah variasi dalam sebuah hubungan intim, salah satunya eksplorasi bagian kelamin pasangan dengan jari tangan. Hanya dengan memperhatikan keinginan pasangan dan mengatur tempo, kecepatan dan variasi eksplorasi jari, teknik ini dapat memberikan kesenangan luar biasa.

Yakinlah tangan tidak hanya bersih tetapi kuku terpotong pendek dan tidak ada kotoran di dalamnya. Kebersihan sangat penting terutama jika Anda bermaksud eksplorasi bagian sensitif pasangan dengan tangan.
Berikut beberapa tekniknya:

Meraba
Klitoris adalah tempat yang paling banyak wanita inginkan mendapat rabaan. Ketika bagian kelamin pasangan telah memiliki cukup cairan, gunakan kelingking dan jari tengah untuk meraba klitoris dengan lembut dengan gerakan melingkar. Reaksi pasangan membantu Anda mengetahui apa yang akan dilakukan selanjutnya. Teruskan dan mulai tingkatkan sedikit kecepatan. Jika pasangan mulai menggeliat keenakan, jangan hentikan. Walaupun beberapa wanita menyukai permainan menarik jari sesaat dan memasukannya kembali.

Mempercepat gerakan jari tangan
Apakah pasangan Anda menyukai gerakan lambat, cepat atau perpaduan keduanya? Jika yang ia menyukai yang terakhir, gunakan jari tengah untuk keluar masuk dengan gerakan cepat agar lebih memungkinkan pasangan mencapai orgasme. Posisi terbaik yang Anda lakukan adalah menghadap vagina (pasangan membuka lebar kaki dan Anda berlutut di depannya). Posisi ini dapat memberikan ruang jari tangan untuk eksplorasi dan bergerak bebas.

Bantuan tangan
Jika Anda dapat menggunakan kedua tangan dengan tempo yang berbeda, ini menjamin pasangan lebih mudah basah. Selagi Anda menggunakan jari tangan pertama untuk meraba klitoris dengan gerakan melingkar, gunakan kelingking dan jari tengah tangan ke dua untuk keluar masuk vagina. Sensasi yang terus menerus meningkatkan peluang pasangan Anda mencapai orgasme. Anda tidak perlu cepat-cepat menggerakan jari. Jagalah ritme karena jika pasangan ingin lebih cepat, ia pasti memberi tahu.

Gerakan memutar
Dalam teknik mempercepat gerakan jari, Anda tidak perlu menggunakan kelingking dan jari tengah untuk melakukan gerakan memutar. Ambil posisi duduk diantara dua kaki dan mulai dengan telapak tangan menghadap. Masukan jari tangan kemudian balikan hingga telapak tangan berubah arah. Ulang sesering yang diperlukan hingga pasangan mencapai orgasme.

Cara menyentuh G-spot
Tetap duduk di depan pasangan dengan telapak tangan menghadap, ketika memasukan jari tangan, buatlah gerakan

Read More......

Wednesday, February 1, 2006

Froteurisme: Hobi Mengesekkan alat vital

Froteurisme adalah rangsangan atau kepuasan seksual yang diperoleh oleh seorang pria dengan menyentuh, meraba ataupun meremas bagian tubuh atau alat kelamin wanita tanpa persetujuan. Bahkan, para korban umumnya tidak curiga terhadap perilaku pria ini atau malah tidak menyadarinya.

Bentuk lain froteurisme ialah para pria yang gemar mengesek-gesekkan atau menyentuhkan bagian tubuh mereka (paling sering alat vital) ke tubuh si lawan jenis. Tindakan mereka biasanya dilakukan kepada orang yang tidak dikenal di tengah keramaian.

Tempat beraksi yang paling favorit ialah bis, kereta api, kaki lima, bioskop, stadion (gedung olahraga), mal, ataupun elevator. Tempat-tempat seperti ini dipilih agar tindakan tersebut sulit terdeteksi atau sama sekali tidak disadari oleh si korban. Kalaupun akhirnya disadari, para pelakunya dengan cepat bisa melarikan diri atau bersembunyi di tengah kerumunan. Itulah sebabnya pelakunya sangat jarang tertangkap dan diproses oleh aparat.

Namun tidak setiap sentuhan yang terjadi antara seorang pria dengan wanita serta-merta disebut sebagai froteurisme. Cap ini biasanya diberikan kepada seseorang apabila ia setidaknya enam bulan berulang-ulang mempunyai fantasi seksual dan dorongan seks untuk meraba atau meremas tubuh orang lain atau menggesekkan organ vitalnya ke tubuh orang lain di luar kehendaknya.

Selain itu, fantasi, dorongan seksual dan perilaku tersebut ternyata juga menimbulkan gangguan klinis atau persoalan-persoalan dalam lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta berbagai fungsi penting lainnya.

Tindakan yang paling umum dalam froteurisme ialah meraba pantat atau meremas buah dada dan alat kelamin seorang wanita, atau menggesek-gesekkan alat vital ke tubuh seorang wanita. Biasanya tindakan ini dilakukan dari belakang hingga tidak terlihat oleh korbannya. Sentuhan, rabaan atau remasan ini biasanya berlangsung begitu cepat hingga korban tidak sadar dengan kejadian tersebut.

Diperkirakan, pelaku froteurisme umumnya melakukan sentuhan, rabaan atau remasan rata-rata sebanyak 849,5 kali. Setelah bertambahnya usia, kebiasaan ini umumnya akan berkurang frekuensinya. Namun, beberapa pelakunya mengaku bahwa tidak setiap orang mudah menghentikannya.

Froteurisme khas dilakukan oleh pria. Hampir tidak pernah dilaporkan seorang wanita melakukannya. Biasanya, perilaku ini mulai muncul pada masa remaja (sekitar 15 tahun) dan cenderung akan menurun setelah memasuki usia akhir 20an.

Umumnya, pelaku froteurisme adalah orang-orang yang mengalami kesulitan menjalin hubungan dengan wanita. Mereka takut ditolak. Ketika sedang melakukan aksinya, pelaku froteurisme sering berfantasi bahwa dirinya sedang menjalin hubungan yang mesra dengan si korban.

Selain itu, kebanyakan (79%) pelaku froteurisme juga mengidap perilaku seksual menyimpang lainnya. Diperkirakan, sebanyak 24% di antaranya juga sering menggagahi gadis kecil, 35% melakukan hubungan seks dengan remaja wanita, 17% melakukan transvestisme, 66% suka mengintip, 29% suka membahas masalah-masalah porno di telepon, 31% mencoba melakukan perkosaan, 16% melakukan perkosaan, dan 31% suka mempertontonkan alat vitalnya kepada orang lain.

Berbeda dari berbagai bentuk perilaku seks menyimpang lainnya, barangkali froteurisme kurang begitu dikenal. Sebenarnya, istilah frotteurism (Inggris) berasal dari kata frotter (meraba) atau frottage (rabaan), bahasa Prancis. Kebiasaan ini dianggap sebagai salah satu bentuk parafilia (gairah atau kenikmatan seks diperoleh dari situasi atau rangsangan yang menyimpang).

Umumnya, selain menyimpang dan tidak lumrah, biasanya tindakan seperti ini dianggap bertentangan dengan hukum di berbagai negara dan peradaban. Bahkan, tindakan ini sering dianggap sebagai pelecehan seksual di tempat kerja. Sama seperti di tempat ramai, umumnya tindakan pelecehan seksual di tempat kerja jarang dilihat oleh saksi sehingga sulit diperoleh buktinya.

Berbagai cara pengobatan dapat ditempuh untuk menyembuhkan perilaku seperti ini, termasuk psikoterapi, terapi perilaku, terapi sosial (kelompok), dan berbagai jenis obat. Namun, sulit menentukan pendekatan mana yang paling ampuh.

Namun para pakar biasanya menganjurkan pendekatan terpadu dengan menekankan penyembuhan ganguan lain yang menyertainya, seperti gangguan suasana hati dan kecemasan. Biasanya penderitanya diajari untuk menata kembali emosi-emosinya dan membantunya membangun hubungan yang lebih bermakna dengan orang lain.

Read More......