Apa pun penamaannya, apakah penis, phallus atau lingga, semuanya merujuk pada objek yang sama, organ kelamin laki-laki. Sejak zaman purba sudah dipuja sebagai bagian dari kenikmatan seksual, sebagaimana juga vagina atau yoni.
Penis adalah organ sepanjang kurang lebih 5-10 cm pada keadaan istirahat dan bisa berlipat dua panjangnya dalam keadaan ereksi, yakni kondisi fisiologis saat aliran darah mengisi penuh pembuluh di sepanjang penis sehingga menyebabkannya menggelembung seperti balon kecil yang keras (tidak sekeras baja, tentu saja, tetapi cukup kuat untuk melakukan penetrasi ke dalam organ kelamin wanita, sesuatu yang mustahil terjadi bila penis tengah dalam kondisi istirahat).
Ereksi adalah suatu kondisi yang dibutuhkan demi keberlangsungan suatu senggama. Alhasil, membicarakan penis identik dengan membahas kemampuan ereksinya. Atau secara lebih lugas: keberadaan lingga menjadi berarti sejauh fungsinya dalam hal seksual.
Ini sesuatu yang agak berlebihan, tentu saja, karena tidak semua orang berminat pada fungsi seksual dari penis. Juga bahwa pada anak-anak lelaki yang belum memasuki akil balik, penis lebih berfungsi sebagai saluran kencing daripada sebuah organ seks.
Organ ini bisa dibedakan atas dua bagian. Pertama, apa yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai kepala penis atau ujung penis. Dan kedua, batang atau tubuh. Terdapat pada kepala penis itu selubung yang disebut kulit khatan, yang dalam suatu sirkumsisi atau sunat -entah atas alasan agama atau kesehatan–dipotong sehingga kepala penis terlihat telanjang.
Ukuran, warna dan bentuk penis berbeda-beda untuk setiap kelompok etnik. Umumnya kehitaman, dengan panjang saat tidak ereksi bervariasi antara 5 sampai 10 cm dan diameter 2,5-3,5 cm (jangan ukur sekarang!).
Meski umumnya lelaki lebih merasa nyaman dengan penis yang berukuran panjang, namun tidak pernah ada bukti kuat terdapatnya hubungan signifikan antara panjang penis dengan kemampuan memuaskan pasangan. Penjelasan ilmiah atas itu adalah: bagian terpeka dari vagina terletak pada beberapa centimeter saja dari mulut vagina. Makin ke dalam makin tidak peka. Demikian juga bagian paling peka dari penis itu terletak pada ujung atau kepala penis, serta daerah perbatasan antara kepala dan batang tubuh, bahagian yang menonjol, yang dalam dunia medis disebut sebagai corronal ridge. Demikian juga diameter tidak berpengaruh secara signifikan karena liang yoni memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan besaran yang tersedia.
Dalam kaitan itulah, kenikmatan seksual adalah pada proses 'goyangan'nya, pada gesekan antara kepala penis dan mulut vagina, di mana keduanya menjadi tempat berkumpulnya ratusan saraf superpeka.
Penis apabila dirangsang akan menyebabkan pembuluh-pembuluh darah di dalamnya terisi penuh dengan darah dan mengembang. Saat ejakulasi, mulut penis akan menyemprotkan cairan mani, di dalamnya termasuk sperma. Setelah itu lazimnya penis akan terkulai tak berdaya sampai periode waktu tertentu sebelum dimungkinkan untuk dibangkitkan kembali dari 'tidur panjang'nya.
Kemampuan penis mengembangkan diri ditentukan oleh banyak faktor. Di antaranya: suhu, perasaan rileks, ketegangan pikiran yang dialami atau stres. Makin tegang dan nervous seseorang, makin sulit ia mencoba ereksi. Dalam kondisi lelaki merasa aman, tenang, rileks berhawa dingin dan terangsang secara seksual maka segala sesuatunya terasa lebih mudah.
No comments:
Post a Comment