Dalam sebuah peradaban yang terobsesi dengan seks, agak mengejutkan karena kita tidak banyak mendengar informasi tentang kecanduan seks. Sementara banyak informasi bagi orang yang kecanduan alkohol, obat bius dan judi, mereka yang kecanduan seks mungkin sulit untuk memperoleh informasi dan pertolongan.
Sebagian alasannya adalah karena kecanduan seks, suatu gangguan yang bercirikan pikiran dan perilaku seksual kompulsif, sangat tidak dimengerti dan sulit untuk didiagnosa. Dan, dalam kebudayaan dimana seks, seperti alkohol, secara sosial sudah diterima dan dianjurkan, serta citra dan provokasi seksual tersebar di mana-mana, telah muncul sebuah tantangan yang semakin besar untuk membedakan antara perilaku seksual normal dengan perilaku seksual yang berlebihan atau abnormal.
Namun dengan menerapkan apa yang telah mereka pelajari tentang penyakit kecanduan lainnya, para ahli telah lebih mampu mengerti dan menangani penyakit seksual ini. Beberapa dokter merasa bahwa “kecanduan seks” adalah istilah yang kurang tepat untuk gangguan ini, namun sebagian besar setuju bahwa sindroma ini benar-benar ada. Ketidakseragaman dalam mendiagnosa suatu gangguan kecanduan seks, telah menimbulkan kesulitan dalam menentukan prevalensinya.
Perkiraan terbaik oleh National Association of Sexual Addiction and Compulsivity menunjukkan bahwa antara 3 ? 6 % orang di Amerika menderita salah satu bentuk kecanduan seks. Kecanduan seks, baik yang timbul pada pria maupun wanita, heteroseksual maupun homoseksual, kelihatannya lebih sering dijumpai pada mereka yang juga memiliki masalah kecanduan lainnya, misalnya penyalahgunaan obat bius. Sama seperti penyakit kecanduan yang lain, kecanduan seks juga dapat disembuhkan.
No comments:
Post a Comment