Beragam reaksi tubuh dapat timbul menyertai proses bercinta, mulai dari keadaan terangsang, hingga pencapaian orgasme. Seperti halnya 'darah berdesir' ketika pertama kali Anda tertarik pada seseorang.
Keadaan ini dilanjutkan dengan adanya rangsangan lewat sentuhan, ciuman atau pun perangsangan di daerah-daerah sensitif seperti payudara dan organ genitalia. Biasanya, pada tahap itu seseorang akan merasakan adanya aliran darah panas di sekujur tubuh. Dan saat itulah Anda akan merasa 'turned on'.
Di mulailah proses bercinta yang melibatkan beberapa fase, seperti fase perangsangan (foreplay) dan plateau yang diikuti dengan perubahan 'tubuh seperti: tubuh berkeringat, perubahan warna pada organ genital, pembengkakan bibir vagina, payudara mengencang dan puting dalam keadaan ereksi.
Pada fase orgasme, tubuh menampakkan reaksi yang berbeda lagi. Selain ciri-ciri awal tadi (pada tahap plateau), reaksi ditambah dengan keadaan napas yang lebih berat, pembukaan saluran (liang) vagina, meningkatnya sensasi tubuh yang ditandai dengan adanya 'sexual flush' di seputar leher dan dada. Pada beberapa orang, hal itu akan meninggalkan bekas kemerahan.
reaksi alergi sehingga mereka yang menganggap demikian menjadi malas bercinta, malah mengindarinya. Padahal, yang terjadi adalah sexual flush tadi, yang pada tiap orang mungkin akan berbeda penampakannya.
Sehabis bercinta, ada beberapa reaksi yang termasuk paling umum terjadi, misalnya mengantuk, karena teramat sangat relaks, atau kulit di beberapa bagian tubuh yang memerah.
No comments:
Post a Comment