Thursday, May 25, 2006

Apakah Seks Oral Sungguh Hubungan Seks Dan Aman?

Sebuah studi baru memperlihatkan, remaja Amerika Serikat telah beralih ke bentuk hubungan seks non-vagina, khususnya seks oral. Soalnya, mereka yakin bentuk ini lebih aman atau bahkan menganggapnya bukan jenis hubungan seks. Namun, remaja yang melakukan seks oral tetap saja dapat terkena penyakit menular seksual (PMS).

Memang risiko HIV melalui seks oral sangat kecil. Namun, menurut Cory Richards, jenis PMS lain seperti herpes, gonore, klamidia, HPV (human papilloma virus) dapat ditularkan melalui seks oral.

Studi ini dilakukan oleh Alan Guttmacher Institute yang berkantor di New York dan Washington, D.C., dan dimuat dalam Family Planning Perspectives edisi November 2000 lalu. Lembaga ini mempelajari hasil riset terhadap perilaku seks remaja dan melakukan interviu terhadap puluhan pakar kesehatan.

Banyak orang beranggapan bahwa seks oral bukanlah bentuk ‘hubungan seks.’ Malah, katanya, persepsi ini bukan hanya milik remaja, tetapi juga banyak pendidik kesehatan. Ini sangat mempengaruhi pemahaman remaja tentang hubungan seks. Seorang remaja bisa saja mengaku tidak melakukan hubungan seks meskipun dia nyata-nyata mengidap PMS lewat seks oral.

Bahkan, Presiden Clinton sendiri beranggapan tidak melalukan hubungan seks dengan Monica Lewinsky meskipun mengaku melakukan seks oral. Menurut Kreinin, direktur Sexuality Information and Education Council di New York, kasus ini berpengaruh terhadap pandangan remaja tentang arti seks oral. Hampir 20 persen remaja Amerika setuju dengan Sang Presiden.

Tidak jelas mengapa remaja mempunyai persepsi ini. Namun, menurut peneliti tersebut, pendidikan seks mungkin hanya terfokus pada hubungan seks vagina serta risiko hamil dan PMS yang ditimbulkannya. Akibatnya, menurut Tamara Kreinin, remaja ini merasa aman melakukan seks oral atau bentuk seks lainnya.

Oleh karena itu, Richards dan Kerinin menekankan perlunya pembahasan terbuka dengan remaja tentang seks yang aman, termasuk seks oral. Menurutnya, pendidikan seks tidak boleh hanya terbatas pada bentuk seks vagina. Orang tua juga dianjurkan memberi informasi kepada anaknya bahwa oral seks tetap mengandung risiko, sama seperti bentuk hubungan seks lainnya.

No comments: