Impotensi adalah ketidakmampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan penetrasi dalam hubungan seks. Ahli kesehatan lebih menyukai istilah keterbatasan ereksi atau ketidak-berfungsinya ereksi dibanding istilah impotensi karena konotasi negatif dari istilah itu terhadap pria.
Kesulitan ereksi bisa dibagi dalam dua jenis: primer dan sekunder. Seorang pria yang tidak pernah mendapat ereksi yang cukup untuk hubungan seks menderita ketidakmampuan ereksi primer. Seorang pria yang pernah mencapai ereksi normal dalam hubungan seks, tapi kini berkurang kemampuannya untuk mencapai atau mempertahankan ereksi, menderita kesulitan ereksi sekunder. Kesulitan sekunder ini lebih umum, dan pengobatan lebih banyak yang berhasil dibanding kasus primer.

Kemampuan pria untuk mencapai ereksi adalah proses yang otomatis, gerakan refleks yang tidak dibawah kendali sadar pria (tidak bisa hanya menginginkannya atau membuatnya terjadi). Ketika seorang pria mendapat kesulitan mempertahankan ereksi, darah yang seharusnya mengalir ke penis dan membesarkannya serta membuatnya keras dan berdiri, gagal melakukannya, walau pria itu merasa terangsang.

Penyebab dari kesulitan ereksi bisa datang dari fisik, psikologis, atau gabungan keduanya. Dengan berjalannya umur, tubuh kita secara bertahap melambat dan biasanya normal untuk pria yang lebih tua untuk memakan waktu yang lebih lama (dan memerlukan lebih banyak rangsangan langsung ke penis) untuk menjadi ereksi daripada pria yang lebih muda. Pria pada umur berapa saja bisa mengalami kegagalan ereksi sekali pada suatu waktu. Kurang sehat, stres, kelelahan, obat tertentu atau alkohol bisa menyebabkan kesulitan ereksi sesekali.

Ketidakmampuan ereksi tidak harus dijadikan masalah serius kecuali terjadi secara konsisten untuk waktu yang lama, menyebabkan stress yang cukup besar pada individual atau pada hubungannya.

Jika anda khawatir akan fungsi ereksi anda, pertama konsultasikan dengan dokter yang berspesialisasi pada masalah seksual pria. Setelah konsultasi ini dokter anda bisa menentukan faktor apa yang mempengaruhi kesulitan ereksi anda dan menyarankan pengobatan yang sesuai, termasuk referensi kepada ahli terapi seksual.