Lesbian menunjuk pada seorang wanita yang emosi utama dan hubungan seksualnya adalah terhadap wanita lain. istilah ini diturunkan dari lesbos, pulau Mediteranian yang merupakan tempat lahir Sappho, penyair wanita tahun 6 Masehi yang merupakan pengikut Aphrodite. Penelitian oleh Kinsey menemukan bahwa sekitar 6 persen dari wanita di Amerika adalah lesbian. Penelitian yang lebih baru menemukan bahwa antara 4 - 9 persen dari wanita adalah lesbian, paling sedikit dalam suatu waktu dalam hidup mereka. Ada perdebatan apa artinya menjadi seorang lesbian. Beberapa, mengikuti pandangan yang dikatakan ‘inti’, mengatakan bahwa orientasi seksual dan seksualitas individu adalah ciri inti dari seorang manusia, seperti tinggi, ras atau jenis kelamin. Pendukung sosial membalas dengan mengatakan seksualitas berbeda dari satu kebudayaan dengan yang lain dari satu usia ke usia yang lain dalam konteks sosial. Mereka mempertahankan bahwa konsep seperti heteroseksual dan homoseksual atau lesbian, gay, dan normal, adalah baru saja matang. Konsekuensinya, istilah lesbian belum pasti atau permanen tapi telah dan akan terus didefinisikan dengan seiring dengan berjalannya waktu. Seperti istilah gay, lesbian biasanya digunakan untuk menunjuk pada wanita yang berani bersikap terbuka bahwa mereka terlibat dalam perilaku seksual sesama wanita.
Dibandingkan dengan gaya hidup pria gay dan pola-pola seksualitas mereka yang sudah diketahui, jauh lebih sedikit yang diketahui tentang masalah lesbian ini. Karena AIDS bukan merupakan masalah besar bagi lesbian, maka mereka bukan merupakan fokus dari penelitian pendidikan atau sorotan media di tahun-tahun belakangan ini seperti pria gay. Banyak dari masalah yang terlibat dalam mempelajari lesbian datang dari bagaimana mendefinisikan dan mendapatkan individu yang representatif dan dapat mencerminkan seluruh populasi lesbian. Walau langkanya penelitian yang dilakukan, bukti menunjukkan bahwa hanya sedikit lesbian yang bisa dikarakteristikkan mengambil peran maskulin (butch ) atau feminin (femme ) saja dalam hubungan emosional dan seksual.
Beberapa wanita memilih untuk menjadi lesbian setelah gagalnya mereka dalam membina hubungan heteroseksual. Mereka mungkin memilih untuk membesarkan anak mereka dalam rumah yang sama dengan pasangan wanita mereka. Banyak juga lesbian yang menemukan orientasi seksual mereka waktu dewasa dan beberapa bahkan tidak pernah terlibat dalam hubungan heteroseksual. “Keluar” biasanya adalah proses yang lama dan menyakitkan untuk banyak wanita yang memilih gaya hidup lesbian. Penerimaan seorang wanita terhadap identitas lesbiannya biasanya mengikuti keterlibatan dalam satu atau lebih hubungan homoseksual. Sebagai akibat dari latar belakang finansial dan pendidikan mereka, lesbian kulit putih tingkat menengah bisa mengatur diri mereka secara politik lebih besar dari lesbian yang bekerja, terutama mereka dengan kulit berwarna. Akibatnya, lebih banyak yang diketahui tentang lesbian kulit putih dari yang kulit berwarna. Banyak lesbian tingkat menengah mendukung sejenis feminisme yang disebut sebagai feminisme lesbian. Untuk wanita-wanita itu, lesbian merupakan pilihan politik, yang menolak dominasi pria yang tradisional. Berlawanan dengan pendapat umum, mayoritas feminis bukanlah lesbian. Juga, banyak lesbian memiliki persahabatan erat dengan pria gay dan normal.
Untuk mengembangkan diri dan mempertahankan hak-hak mereka, para lesbian telah membentuk berbagai organisasi nasional, regional dan lokal. Lesbian mendirikan Daughter of Bilitis di tahun 1955 untuk menciptakan struktur penyangga keterbukaan mereka. Wanita di masyarakat Mattachine telah mempromosikan masalah-masalah wanita dan para ibu-ibu lesbian mendirikan Lesbian Mothers Union. Walau, seperti pria gay, lesbian biasanya pindah ke kota yang menengah atau besar, mereka lebih mungkin untuk tetap tinggal di kota kecil atau bahkan daerah pedesaan, dimana mereka membentuk komunitas dan hidup dalam berbagai bentuk keluarga lesbian. Walau di pedesaan, lesbian tetap merupakan obyek dari diskriminasi, termasuk dalam tempat kerja. Penelitian menunjukkan bahwa 25 persen lesbian telah mengalami diskriminasi pekerjaan karena orientasi seksual mereka, dan lebih dari 60 persen mengantisipasi kemungkinan konsekuensi negatif di tempat kerja. Bidang militer, pada khususnya, sangat ketat dalam kebijakan pembedaannya terhadap gay dan lesbian.
Walau lesbian kulit putih kelas menengah biasanya terbuka dalam koalisi kerja dengan wanita kulit berwarna, berbagai lesbian Afrika-Amerika dan Hispanik telah membentuk organisasi mereka sendiri. Lesbian kulit berwarna biasanya termasuk dalam sebuah ‘minoritas tiga’ sebagai akibat dari jenis kelamin dan status ras/etnis dan orientasi seksual mereka. Kebanyakan dari mereka merasa bahwa mereka harus mengutamakan identitas ras/etnis mereka terlebih dahulu dari identitas lesbian mereka. Selain rasa permusuhan dari masyarakat luas, wanita lesbian kulit berwarna biasanya juga mendapatkan rasa permusuhan dari komunitas ras/etnis mereka sendiri karena mereka dianggap berperan dalam pembunuhan ras karena mereka tidak berperan dalam reproduksi biologis kelompok mereka. Lesbian yang sudah berumur mendapatkan diskriminasi dari masyarakat, dan kelompok lesbian kadang tidak mendapatkan kesempatan di pusat jompo karena orientasi seksual mereka. Lesbian yang lebih muda kadang-kadang ikut mendukung sikap tersebut sehingga mereka melawan kaum mereka sendiri yang lebih tua.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasangan lesbian berhubungan seks lebih jarang daripada pria heteroseksual atau gay. Lebih lanjut penelitian menunjukkan bahwa permainan cinta lesbian lebih terfokus pada keseluruhan badan (memeluk, mencium, memegang) dan kurang pada kelamin (hubungan oral, memasukkan dildo) yang biasa dilakukan pasangan heteroseksual dan gay. Banyak lesbian yang ingin mendapatkan anak melakukan inseminasi buatan, tapi beberapa telah melakukan fertilisasi bayi tabung atau adopsi. Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga lesbian bisa memiliki orang tua satu, dua, tiga atau lebih. Banyak cara pengaturan keluarga lesbian yang telah mereka buat, seperti sepasang lesbian dengan seorang pria (biasanya gay) mendonorkan sperma dan bersama-sama membesarkan anak, atau keluarga dari lingkaran teman-teman lesbian. Semua individu itu mungkin tidak tinggal bersama, tapi masih merasa dirinya merupakan bagian dari keluarga.
No comments:
Post a Comment