AIDS merupakan epidemi yang sangat merajalela dan merenggut nyawa banyak orang di seluruh dunia. Salah satu faktor penyebarannya ialah hubungan seks dini, sebagaimana terjadi di Afrika Selatan. Anak-anak di negara ini mulai melakukan hubungan seks sebelum usia remaja. Karena itu, kelompok usia ini dipandang sebagai sasaran yang tepat kampanye pemberantasan AIDS. Caranya ialah dengan mengajak mereka menunda pengalaman seks berisiko tersebut.
Kampanye pemberantasan AIDS tersebut baru-baru ini digalakkan oleh lembaga Lovelife di Afrika Selatan. Lembaga ini berpendapat, kunci pemberantasan epidemi HIV/AIDS ini sebenarnya terletak di tangan penduduk sendiri. Sedangkan tindakan yang sangat dituntut ialah penundaan aktivitas seks, selain pendidikan seks.
Di dunia, usia rata-rata penduduk memulai hubungan seks adalah 17 hingga 17,5 tahun. Namun, menurut catatan lembaga ini, di Afrika Selatan orang sudah mulai melakukan hubungan seks pada usia 12 tahun. Padahal, usia resmi penduduk dianggap dewasa ialah 16 tahun.
Dapat dibayangkan, risiko penularan HIV tersebut cukup tinggi. Lebih parah lagi, tingkat pemerkosaan di negara ini termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Selain itu, pendidikan seks sangat terbatas. Bahkan ada juga mitos bahwa hubungan seks dengan perawan dapat menyembuhkan pria dari penyakit ADIS. Malah, penyakit menular seksual yang dapat memperlemah sistem imunitas tubuh juga telah tersebar dimana-mana.
Menurut statistik yang dihimpun dari klinik-klinik umum, HIV yang menjadi penyebab ADIS ini lebih banyak ditemukan di kalangan remaja wanita. Sedangkan dari segi umur, angka tertinggi penderita AIDS ditempati penduduk berusia 24 dan 25 tahun. Lebih dari empat juta (dari 40 juta) penduduk telah terinfeksi HIV. Diperkirakan, angka ini akan naik menjadi 10 juta dalam satu dekade mendatang.
Itulah sebabnya LoveLife bertekad menjadikan penduduk berusia 12-17 sebagai sasaran kampanye pemberantasan AIDS. Kelompok usia ini juga menjadi sasaran program pendidikan dan penyadaran seks. Tujuannya ialah untuk menurunkan angka di atas hingga setengah di kalangan kelompok usia ini dalam lima tahun mendatang.
Soalnya, meskipun melakukan hubungan seks dalam usia yang sangat muda, sebenarnya mereka sering belum paham dengan fungsi-fungsi tubuhnya. Karena itu, mereka didorong untuk bertanya tentang masalah-masalah seks dan seksualitasnya. Lembaga ini bermaksud menyadarkan orang tentang ancaman yang mereka hadapi dengan menunda aktivitas seksual yang terlalu dini. Soalnya, hubungan seks tanpa pelindung akan meminta korban. Karena itu, mereka juga disadarkan untuk menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya.
No comments:
Post a Comment