Friday, September 1, 2006

Tantra

Tantra, seperti yoga atau Zen, adalah jalan menuju penerangan, dan berakar di India. Tantra dijuluki ‘ilmu ekstasi’. Ia meningkatkan dan memperpanjang kesadaran dan hubungan khusus yang terjadi saat suatu pasangan bercinta. Pandangan ini percaya bahwa sumber energi yang terbesar di jagad raya adalah seksual, dan tantra menghargai tinggi hubungan seks yang diritualkan. Orgasme seksual dipandang sebagai pengalaman kosmik dan bersifat Ketuhanan.
Filosofi Tantra mengajarkan bahwa segala sesuatu harus dialami dengan perasaan ringan, tetapi dengan tetap bersikap waspada dan sadar akan kekeramatan dalam setiap gerakan, setiap indera, dan setiap tindakan. Jalan Tantra bersifat spirituil, dimana ia meliputi dan menghargai pengalaman seksualitas dan sensualitas sebagai meditasi yang dilakukan secara sadar, sebagai penyatuan aliran energi fisik, erotis dan kosmik.

Jika anda seorang siswa filosofi Tantra yang setia, maka anda akan melewati program ekstensif berupa latihan fisik, seksual dan mental untuk meningkatkan kesadaran indera anda. Dengan berlatih bercinta dengan pelan dan berkonsentrasi anda belajar untuk dengan nyaman memperpanjang lama waktu bercinta. Dengan cara ini anda tidak hanya melatih diri untuk menyadari perasaan anda sendiri tetapi juga perasaan pasangan anda. Bagian spirituil dari Tantra adalah untuk menggunakan energi seksual anda untuk bersatu dengan pasangan anda dan melalui dia menjadi satu dengan kosmos atau dewa.

Pasangan heteroseksual melatih hubungan Tantra untuk memperpanjang gairah seksual mereka. Dengan memberi sentuhan secara pelan dan sensual pasangan itu mengalami hubungan yang sangat lambat. Si laki-laki mungkin memasukkan penisnya ke dalam vagina pasangannya hanya sedalam satu inci dan tanpa mendorongnya membiarkan penisnya di sana selama satu menit penuh. Lalu dengan pelan dia mengeluarkan penisnya dan meletakkannya dengan halus pada daerah klitoris. Biasanya klitoris adalah bagian terpeka alat kelamin perempuan dan letaknya tepat di atas liang vagina. Setelah beristirahat selama satu menit penuh dalam posisi ini, si laki-laki memasukkan penisnya kembali ke dalam vagina. Selama beberapa kali memasuki vagina dan beristirahat, si laki-laki bisa beristirahat di luar vagina dan kadang-kadang di dalam vagina. Selama masa istirahat, pasangan itu mungkin hanya berbaring dengan diam, atau saling bercumbu dengan pelan sambil berfokus kepada pengalaman penyatuan mereka. Selama pengalaman ini, keduanya bisa menjadi sangat bergairah, dan terkadang-kadang mendekati ambang batas pencapaian orgasme.

Seni memperpanjang kenikmatan bercinta tanpa mencapai orgasme dibahas dalam Kama Sutra, panduan seks Hindu yang ditulis pada abad ke-4, dan tersedia di banyak toko buku. “Karezza” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan laki-laki untuk memberikan kenikmatan kepada pasangannya dan memperpanjang lama waktu hubungan mereka dengan mempertahankan kondisi klimaksnya tanpa berejakulasi. “Orgasme kering” ini, yaitu orgasme tanpa ejakulasi, adalah menyenangkan dan memungkinkan pasangan untuk memperpanjang hubungan seks mereka. Seni Karezza melibatkan pengendalian pernapasan, meditasi, bekerja dengan postur, dan tekanan jari selama hubungan seks. Walaupun kini secara seksual sudah menyimpang dari yang sebagaimana tertulis dalam naskah aslinya (ingat, tulisan ini berasal dari abad ke-4), pusat perhatian Karezza yang asli, yaitu untuk memperpanjang kondisi klimaks untuk kenikmatan bersama pasangan, dengan mudah bisa diimbas kepada pasangan yang secara aktif belajar memperpanjang kesenangan mereka sebelum mencapai orgasme.

No comments: