Para ilmuwan asal Kalifornia sukses menyembuhkan gangguan yang menyebabkan seseorang melakukan seks saat tidur. Para pasien yang terpengaruh oleh masalah telah diketahui bisa menyebabkan 'serangan' pada pasangannya di atas ranjang bahkan secara tak sadar bisa melukai dirinya sendiri.
Sebuah study yang dilakukan Stanford University menemukan obat antiepilepsi bisa menurunkan gejala ini pada banyak kasus serupa. Tim ini kemudian melakukan tes kepada sebelas orang pasien. Mereka menderita gangguan berteriak-teriak ketika tidur hingga melakukan penganiayaan seks sewaktu tidur. Setelah bangun mereka tak sadar atas apa yang dilakukannya sewaktu tidur.
Selama tidur mereka terus dimonitor dalam pantauan ahli psikiatrik. Hasilnya, para ahli menemukan pada banyak kasus ganguan tersebut terkontrol saat pasien menggunakan obat tersebut dan melakukan konseling.
Seorang ahli psikiatrik mengatakan bahwa banyak orang merasa malu menceritakan perilakunya. "Bahkan mereka juga sulit menggambarkan apa yang mereka rasakan dan telah lakukan selama tidur," urai Christian Guilleminault. Kebanyakan dari pasien cenderung menyangkal dirinya pernah berbuat semacam itu.
Dia juga menambahkan bahwa pada manusia normal, otak akan menyetop aktivitas fisik yang terlalu berat di kala tidur. Saat pengendalian otak tersebut rusak maka orang tersebut bisa saja melakukan kekerasan seksual yang membahayakan pasangan dan juga dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment