Saturday, March 3, 2007

Akibat Obat Oles?

Sekitar 50% Kasus

Ejakulasi yang terlampau cepat berlangsung atau yang sering disebut ejakulasi dini, merupakan salah satu gangguan fungsi seksual yang banyak terjadi di masyarakat. Berdasarkan pengalaman di klinik, jumlah pria yang mengalami ejakulasi dini cukup banyak.

Gangguan fungsi seksual ini merupakan 50 persen dari semua gangguan fungsi seksual pada pria. Kalau dulu pria dengan ejakulasi dini cenderung menutupi gangguan yang dialaminya, kini mereka sudah semakin terbuka menyampaikan masalahnya.

Ternyata keterbukaan menyampaikan masalah untuk dapat mengatasinya, sebagian justru didorong oleh istrinya. Ini mudah dimengerti karena istri juga merasakan akibat bila suaminya mengalami ejakulasi dini.

Ejakulasi dini ialah ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai istri mencapai orgasme, paling sedikit 50 persen dari kesempatan melakukan hubungan seksual, dengan syarat tidak ada gangguan seksual pada istri.

Gangguan ini terjadi bervariasi, mulai dari yang ringan, sedang, sampai berat. Pada yang berat, bahkan hubungan seksual tidak dapat berlangsung karena ejakulasi sudah segera terjadi.

Istri Terganggu

Ejakulasi dini dilatarbelakangi oleh kebiasaan mencapai ejakulasi secara tergesa-gesa pada masa lalu. Agaknya kebiasaan ini pada akhirnya melenyapkan kemampuan mengontrol ejakulasi. Selain itu diduga berkurangnya fungsi suatu neurotransmitter serotonin menyebabkan hilangnya kemampuan menghambat ejakulasi.

Apapun penyebabnya, yang pasti ejakulasi dini dapat menimbulkan kekecewaan, kecemasan, bahkan ketakutan pada pria yang mengalaminya. Lebih jauh, bahkan dapat mengakibatkan disfungsi ereksi.

Di pihak lain, sang istri juga merasa kecewa karena hubungan seksual tidak seperti yang diharapkan. Jadi, mudah dimengerti kalau istri Anda merasa kecewa.

Lebih lanjut kecemasan yang dialami pria yang mengalami ejakulaasi dini, justru semakin memperberat keadaan ejakulasi dini. Keadaan ini semakin lebih buruk bila istri menyalahkan atau menyudutkan suami yang mengalami gangguan fungsi seksual itu.

Mati Rasa

Di pasaran memang banyak dijual secara bebas obat yang diiklankan untuk mengatasi ejakulasi dini, seperti yang pernah Anda coba. Sebagian obat itu tidak mencantumkan apa isinya, sehingga sulit dipertanggungjawabkan manfaatnya.

Sebagian memang mencantumkan seperti obat oles atau semprot, yang mengandung bahan pemati rasa. Namun obat-obat kuat itu ternyata tidak memberikan hasil yang baik seperti yang Anda alami.

Jadi walaupun penis menjadi mati rasa, ejakulasi tetap saja cepat terjadi. Sebagian istri bahkan mati rasa juga di vaginanya karena bahan yang digunakan suami bergeser ke istri ketika melakukan hubungan seksual.

Ejakulasi dini dapat diatasi dengan obat yang bersifat menghambat saraf yang bertanggung jawab terhadap fungsi ejakulasi. Selain itu, dapat diatasi dengan latihan seksual yang bertujuan mengontrol ejakulasi.

Mengenai keputihan, apalagi yang menimbulkan bau tidak sedap, memang mudah dimengerti kalau dapat mengganggu hubungan seksual. Bahkan, dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual pada pria karena terjadi hambatan secara psikis.

Mengenai keputihan yang oleh istri Anda dianggap sebagai akibat obat oles yang Anda gunakan, saya tidak dapat menjelaskan karena saya tak tahu apa yang terkandung di dalam obat itu. Kalau obat itu diproduksi tanpa mengindahkan syarat yang ditentukan mungkin saja mengalami pencemaran, misalnya oleh jamur sehingga menimbulkan keputihan dengan bau yang mengganggu pada istri Anda

No comments: