Seks mungkin bisa menyembuhkan sakit kepala, tetapi seks lebih sering membuat sakit kepala. Laki-laki yang mengalami disfungsi seksual –entah impoten, ejakulasi dini, atau rendahnya dorongan seksual- mungkin menyita hingga 80-90 persen waktu mereka untuk memikirkannya.
Dalam situasi demikian mereka menjadi kurang tidur, kemudian menderita depresi dan cemas. Mereka mungkin bermasalah dalam hal hubungan dengan pasangan dan sulit berkonsentrasi dalam pekerjaan. Dan akhirnya seluruh hidupnya terpengaruh.
Bagaimana dengan perempuan? Perempuan umumnya mengalami masalah dalam hal orgasme. Dalam faktanya, 65 persen laki-laki melaporkan selalu mencapai orgasme saat berhubungan seksual, dan hanya 15 persen perempuan yang melaporkan hal yang sama.
"Data statistik mengatakan bahwa lebih dari separuh dari perempuan di dunia ini mengalami kesulitan mencapai orgasme dan prosentase perempuan yang lebih kecil lagi termasuk mereka yang sama sekali tidak pernah mencapai orgasme," ujar psikiater dan ahli terapi seks Barbara De Angelis.
Agar lebih jelas, Anda simak keluhan seorang perempuan dalam Love, Sex and Relationship berikut ini. Perempuan ini bertanya-tanya: Bagaimana caranya belajar mencapai orgasme ketika berhubungan seks? Apa artinya bila seseorang tidak bisa mencapai orgasme?
"Apakah ada sesuatu yang salah dalam diri saya jika saya tidak pernah mencapai orgasme dalam bercinta? Pasangan saya telah mencoba segalanya, tapi betapa pun saya mencintainya, saya tetap tidak bisa mencapai orgasme ketika berhubungan seks. Meski tampaknya pasangan saya sabar menerima fakta ini, saya tahu dia sangat frustasi. Lantaran teramat malunya sampai-sampai saya berpura-pura orgasme. Kalau bisa, saya malah ingin menghindari berhubungan seks selama hidup saya karena ketidakmampuan mencapi orgasme ini benar-benar menganggu hubungan kami."
Apa itu orgasme?
Orang Perancis menyebutnya le petit mort, kematian kecil (the little death). Asal kata orgasme adalah dari bahasa Yunani orgasmus, yang berarti menjadi matang, membengkak, penuh gairah, dan bahasa Sansekerta urg, yang berrati kuat.
Kalau Anda sering baca novel, penulis novel biasanya menggambarkannya dalam istilah "gempa bumi", "mengguncang dunia" dan kadang-kadang menyebutnya "klimaks".
Secara lebih rinci, terlepas dari berbagai istilah sensasional di atas, orgasme menurut Joel D. Block , PhD, penulis Secrets of Better Sex, adalah urutan kontraksi ritmik yang dicetuskan oleh stimulasi fisik dan psikologis yang kuat dan biasanya berlangsung 3-20 detik. Sebagian orang, kadang-kadang terus mengalami sensasi tersebut selama satu menit atau lebih.
Orgasme adalah tahapan ketiga dari empat tahapan dalam rangsangan seksual yang diamati Dr Masters and Johnson: gairah, rangsangan, orgasme dan resolusi. Tekanan darah dan kecepatan denyut jantung meningkat selama dua tahapan pertama, dan mencapai titik tertinggi pada fase orgasme.
Laki-laki dan perempuan, biasanya menunjukkan perubahan fisik lain selama orgasme , termasuk menggelapnya warna areola payudara dan genital.
Menurut Block, di dalam masyarakat Barat, pada akhir abad ke 20, orgasme perempuan dijadikan sebagai standar dari kualitas hubungan seksual yang mereka lakukan. Laki-laki mengangap dirinya kekasih yang baik jika ia bisa "memberikan" kepada pasangannya satu orgasme atau lebih baik beberapa kali orgasme setiap kali mereka berhubungan seksual.
Kalau Anda sering menyimak komentar perempuan Indonesia yang menikah dengan laki-laki barat, umumnya mereka memuji perhatian, dan perlakuan yang diberikan pasangannya, yang digambarkan sangat menghargai (bahkan tidak segan-segan bertanya) apa yang diinginkan perempuan untuk mendapatkan hubungan seksual yang memuaskan. Sesuatu hal, yang menurut mereka- jarang dilakukan oleh laki-laki Indonesia pada umumnya. Begitukah?
Mencapai Puncak
Berkaitan dengan pendakian menuju kepuasan seks, sering digambarkan perempuan menggunakan tangga biasa sedangkan laki-laki menggunakan elevator. Atau dalam istilah dapur, laki-laki adalah microwave dan perempuan tungku arang. Perempuan memang membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan orgasme.
Sebenarnya, respon seksual perempuan mirip dengan laki-laki. Perempuan dan laki-laki mengalami empat tahap seperti yang sudah disebutkan di atas: gairah, rangsangan, orgasme dan resolusi –dengan perubahan aliran darah yang jelas menyertai tahap-tahap itu.
Bagi laki-laki, peningkatan aliran darah menyebabkan hasil yang jelas: ereksi! Pada perempuan, tingkat rangsangan hampir tidak terlihat . Dalam faktanya, banyak perempuan bahkan tidak mengetahui saat dirinya terangsang. Salah satu alasan adalah: karena terlalu banyak hal yang terjadi dalam tubuh perempuan selam fase ini dan sulit untuk mengenali satu perubahan tertentu. Tetapi yang jelas "ada sesuatu" yang terjadi.
The Female Body, menggambarkan proses ini dimulai saat jaringan erektil di dalam klitoris terisi darah dan klitoris menjadi keras. Bibir vagina dalam dan luar membengkak, dan bibir dalam berubah menjadi merah gelap atau merah terang. Vagina juga menjadi basa –ini akibat cairan yang dikeluarkan oleh dinding vagina. Otot-otot yang mendukung rahim mulai mengencang, menyebabkan rahim terangkat, dan ujung atas vagina (cul-de-sac) melebar.
Saat perempuan mendekati orgasme, areola atau kulit gelap disekitar payudara menjadi membengkak. Pada perempuan yang belum pernah menyusui , ukuran payudara meningkat 20-25 persen. Pernapasan menjadi dangkal dan cepat.
Ketika perempuan akhirnya mencapai orgasme, beginilah yang kira-kira terjadi pada tubuhnya: Otot di sekitar rahim dan serviks mengalami peregangan sehingga perut tertarik ke dalam. Tekanan darah, pernapasan dan kecepatan jantung mencapai puncaknya. Perempuan mungkin merasakan sensasi geli di beberapa bagian tubuh, dan perasaan hangat bergerak dari genital, hingga dada, leher dan wajah.
Jalan mana yang Anda tempuh?
Hingga 70 persen perempuan, membutuhkan stimulasi klitoris langsung untuk mencapai orgasme. Tetapi walau-pun orgasme klitoral yang paling sering, perempuan juga dapat mencapai klimaks dari stimulasi G-spot, nama suatu daerah di dalam vagina yang sangat sensitif. Merangsang daerah vaginal ini, dapat menghasilkan respon orgasme yang sangat kuat pada sebagian perempuan.
Seorang peneliti seks terkenal, Alferd Kinsey, D.Sc, adalah orang yang mempelopori pandangan bahwa klitoris memberikan satu-satunya jalan untuk mencapai orgasme pada perempuan.
Dalam eksperimennya, Kinsey menyimpulkan bahwa daerah vagina memiliki sangat sedikit ujung saraf sehingga sensitivitasnya sangat kecil. Dan respon seksual perempuan terletak pada klitoris saja. Pandangan ini didukung tim peneliti suami-istri Masters MD dan Virginia Johnson yang melakukan riset serupa.
"Tidak peduli bagaimana suatu orgasme dihasilkan ( dengan masturbasi, seks oral, hubungan vaginal, hubungan anal atau menggunakan vibrator), sebagian perempuan menggambarkan sensasi orgasme mereka berawal dari timbulnya secara mendadak perasaan hangat dan nikmat pada klitoris," ujar Dr Masters and Johnson serta Robert Kolodny, MD, penulis Heterosexuality.
Namun, sebagian perempuan mengatakan mengalami orgasme yang berasal dari dalam vagina, seperti yang digambarkan ahli psikologi John D Perry, PhD dan rekannya dalam buku laris The G-Spot. Dr Perry berpendapat banyak perempuan memiliki daerah sensitif pada dinding depan atau atas vagina. Dan rangsangan pada tempat yang dinamakan G-spot itu dapat memicu orgasme yang kuat.
Sayangnya, sebagian besar perempuan bahkan tidak dapat menemukan tempatnya atau membayangkan bagaimana mencarinya.
Apa yang harus dilakukan perempuan?
Tidak usah malu. Sebaiknya, perempuan tidak usah merasa malu untuk meminta apa saja yang dibutuhkan atau mengerakkan dirinya sendiri selama berhubungan seksual.
Bebaskan pikiran dan fantasi. Jangan sekali-kali mencoba menekan keinginan dan fantasi seksual sebagai rasa bersalah.
Ubah sikap yang menghalangi orgasme. Misalnya, berpikir bahwa pasangannya lelah sehingga harus lebih cepat menyelesaikan hubungan intim. Dan beranggapan bahwa memberikan kepuasan bagi pasangannya lebih penting dari menyenangkan diri sendiri.
Lakukan Eksperimen. Perempuan harus mencoba menemukan posisi yang paling efektif untuk dirinya dan memberitahu pasangannya posisi apa yang paling disukai.
Catatan: Sebaiknya perempuan memperhatikan pula pola makannya, bagaimana pun terjadinya kenikmatan seksual yang paling utama disebabkan oleh aliran darah. Jika makanan Anda terlalu banyak mengandung lemak, menyebabkan peredaran darah dalam tubuh Anda terganggu dan tidak lancar. Akibatnya, tentu saja menyulitkan Anda untuk mengalami rangsangan seksual dari orgasme.
Saturday, March 3, 2007
Sulit Orgasme.!
Posted by
best
at
9:37 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment