Saturday, March 3, 2007

Fantasi Pria dan Wanita

Setiap manusia -- pria maupun wanita -- pasti suka berfantasi, hanya jenis fantasinya saja yang berbeda.

Nah, di antara paparan di bawah ini, mana kira-kira yang lebih sering Anda lakukan?

PRIA

Bercinta dengan orang tidak dikenal.
Seks oral.
Bercinta dengan lebih dari satu orang.
Dominan saat bercinta.
Pasrah dan patuh saat bercinta.
Mengulang pengalaman bercinta yang dahsyat.
Melihat orang lain bercinta.
Variasi posisi bercinta.

WANITA

Bercinta dengan orang tidak dikenal.
Mengulang pengalaman bercinta yang dahsyat.
Variasi posisi bercinta.
Seks oral.
Lokasi yang romantis.
Pasrah dan patuh saat bercinta.
Melakukan hal di luar kebiasaan.
Nekat melakukan hal terlarang. (Sumber: BBC.co.uk)

Siapa pun Anda pasti pernah berfantasi. Wajar pula jika sesekali berfantasi seksual. Ada yang tingkatannya wajar, sedang sedang saja, atau malah berjenis liar dan berbahaya. Yang penting, tetap hati-hati jika Anda ingin mewujudkannya.

Ada sebuah analogi untuk menggambarkan kebiasaan seseorang yang sering berfantasi dalam hidupnya, termasuk dalam urusan kehidupan seksual. Berfantasi ibarat makan steak di restoran cepat saji, tapi pikiran terus membayangkan nikmatnya daging rendang di restoran Padang. Analogi lain, ketika sedang mengendarai sepeda motor bebek 70 CC, lalu membayangkan seolah-olah naik motor gede, bermerek Harley Davidson pula. Atau dinginnya AC di kantor, dikhayalkan seperti suasana pegunungan salju di Swis. He-he-he.

Dalam urusan hubungan seksual, ada yang memang sengaja berfantasi seksual pada saat mencumbui pasangannya. “Sekadar buat variasi sih sah-sah saja,” begitu pikir mereka. Tapi, terkadang fantasi sering datang seperti tamu tak diundang. Tiba-tiba mak wusssh, melintas begitu saja.

Pada saat bercinta, suami tiba-tiba bisa membayangkan wajah dan tubuh molek artis sinetron cantik “DR” yang reputasinya telah dua kali menjanda. Atau, istri berkhayal terlibat asmara dengan seorang tokoh politik nasional “AM” yang kumisnya bikin merinding banyak wanita itu. Sepintas, kedengarannya asyik.

Masalahnya, ternyata tak sedikit orang yang khawatir pikiran “nakal”-nya adalah bentuk pengkhianatan. Dalam benaknya, ia berpikir, jangan-jangan ia sebenarnya punya keinginan berselingkuh, tapi tak kunjung terealisasi gara-gara tidak punya cukup nyali. Atau, siapa tahu, jangan-jangan ini bentuk ketidakpuasan tersembunyi terhadap pasangannya.

Tentu saja menyiksa. Padahal, untuk menghentikan segala khayalan yang asyik-asyik itu tidak gampang. Serba salah ‘kan?

No comments: