Pijat-memijat dalam kehidupan suami-istri dipercaya bisa untuk mengurangi kelelahan fisik dan mengendurkan ketegangan psikologis akibat aktivitas sehari-hari.
Jika melibatkan unsur-unsur erotis, pijatan akan menimbulkan sensasi kenikmatan tertentu. Kalau meningkat ke tahap pijat genital, perasaan pasangan yang dipijat dapat melambung hingga “langit ketujuh”.
"Setelah melewati hari-hari kerja yang melelahkan, saya tidak selalu dalam keadaan bugar. Tak jarang kondisi tubuh macam itu menggiring pikiran saya pada kebutuhan hubungan seksual. Beruntung Rob selalu dapat membawa saya melayang lewat pijatannya. Ketika dia memijat saya, beban yang saya rasakan secara berangsur lepas dan saya seakan kembali hidup. Saya bilang padanya kalau saya senang sekali setiap kali ia memijat saya. Dia juga tidak pernah memaksa saya untuk melakukan hubungan seksual, walaupun setelah dipijat, saya sepertinya ingin bercinta. Pijat bagi kami merupakan cara penting untuk mendapatkan perasaan lebih dekat dan mesra.”
Begitulah pengakuan Jemilia dalam buku The Lovers’ Guide, The Art of Better Lovemaking (1992) yang ditulis Dr. Andrew Stanway, konsultan seks kenamaan dari Australia. Dengan pijat, Jemilia bisa melepaskan segala kepenatan dan ketegangannya setelah seharian sibuk beraktivitas. Setelah kondisi tubuhnya segar kembali, ia siap melalui malam dengan istirahat, agar esok hari bisa kembali menjalani kegiatan di tengah kehidupan masyarakat modern yang penuh tekanan. Atau, kalau memang menginginkan dan disetujui suami, ia bisa mengisi malam dengan keindahan hubungan seksual.
Betul, kehidupan modern memang menyumbang tekanan yang luar biasa terhadap jiwa dan raga. Pijat bisa dijadikan salah satu alternatif solusi untuk melepas kelelahan fisik dan psikologis itu.
Manfaatnya akan lebih besar bila pijat saling dilakukan oleh pasangan. Selain untuk mengurangi kelelahan fisik dan ketegangan psikologis, menurut Dr. Andrew, saling memijat itu cara terbaik untuk mengenali bagian tubuh pasangan. Juga bisa dijadikan pengantar sensasional untuk bercinta atau bagian dari kegiatan bercinta itu sendiri.
Belajar bagaimana mengapresiasi dan menyentuh satu sama lain dalam keadaan polos tanpa busana itu juga menjadi cara yang sangat membantu untuk mengetahui letak geografis organ genital pasangan dan pola rangsangan. Dalam kondisi yang sangat rileks, masing-masing bisa menanggalkan rasa malu dan bergiliran mempelajari organ genital pasangannya secara detail. Untuk itu memang perlu diluangkan waktu yang cukup agar dapat berbagi dengan pasangan tentang segala sesuatu yang dirasakan.
Pijat antarpasangan itu ada tiga jenis, yakni pijat relaksasi, pijat sensual, dan pijat genital. Pijat relaksasi (biasa disebut pijat saja, tanpa embel-embel) berguna untuk membuat jiwa dan raga jadi rileks; mirip yang dilakukan Mbok Nah si tukang pijat, tapi yang ini dilakukan oleh pasangan. Kalau menyertakan unsur-unsur erotis, orang menyebutnya pijat sensual. Sedangkan pijat genital diarahkan khusus pada organ intim untuk memperoleh rangsangan seksual.
Meski dilakukan oleh pasangan suami-istri (pasutri), pijat-memijat tidak diuraikan dalam Kama Sutra, panduan bercinta ala India yang kesohor itu. Namun, menurut Anne Hooper, penulis buku Kama Sutra yang dipublikasikan penerbit Dorling Kindersley, selama ratusan tahun pijat dinilai sangat berarti dalam mengusir kelelahan fisik dan tekanan psikologis. Keadaan tubuh yang segar dan rileks inilah yang diperlukan untuk bisa melakukan aktivitas seksual yang menyenangkan. Inilah salah satu manfaat pijat.
Saturday, March 3, 2007
Pijat Sensual Bikin Hubungan Makin Mesra
Posted by
best
at
9:43 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment